· Suatu variabel perantara yang digunakan untuk menerangkan faktor-faktordalam diri individu, yang dapat membangkitkan, mempertahankandan menyalurkan tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu(J.P. Chaplin).
· Motivasi tidak dapat terlihat dari luar.
· Motivasi dapat menggerakkan manusia untuk menampilkan suatu tingkah laku kearah pencapaian suatu tujuan.
· Tingkah laku dapat dilandasi oleh berbagai macam motivasi.
· Motivasi, dapat didefinisikan sebagai proses yang terjadi di dalam diri, yang menciptakan tujuan dan memberikan energi bagi perilaku seseorang (Kimble, et al, 1984).
· Motif merupakan dorongan bertindak untuk memenuhi suatu kebutuhan, dirasakan sebagai kemauan, keinginan, yang kemudian terwujud dalam bentuk perilaku nyata. Secara garis besar, teori motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua kategori,yaitu: 1) Teori Kepuasan (Maslow, Herzberg dan MC Celland ); 2) Teori Proses (Vroom) (Gibson,et al, 1982).
Pada dasarnya setiap manusia pasti mempunyai motivasi untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan, dengan adanya motivasi seseorang akan mendapatkan dorongan untuk meraih apa yang mereka inginkan.
Salah satu tujuan setiap orang mengambil study yang lebih tinggi adalah untuk adalah untuk memperoleh ilmu yang lebih mendalam dan tujuan yang paling penting adalah mendapatkan perkerjaan yang layak, setelah mereka menyelesaikan studynya. Oleh karena itu kebanyakan orang akan melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi baik perguruan tinggi negri maupun perguruan tinggi swasta untuk mendapatkan ilmu yang lebih mendalam agar mereka dapat bersaing di bursa kerja. Dengan adanya motivasi kita akan terpacu untuk meraih apa yang kita cita-citakan, Tinggi atau rendahnya tingkat kebutuhan seseorang akan menentukan kuat atau lemahnya motivasinya untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan motivasi kita juga akan selalu memiliki perasaan tidak puas dengan apa yang kita peroleh kita selalu ingin mendapatkan lebih dari apa yang kita peroleh, tetapi dengan motivasi juga kita akan berbuat lebih baik dari apa yang kita kerjakan sebelumnya. oleh karena itu kita juga harus berserah diri kepada Tuhan YME agar kita dapat senantiasa di beri rasa puas pada apa yang kita peroleh agar kita dapat terkendali agar kita terhindar dari hal-hal yang tercela
Diantara begitu banyak kebutuhan manusia McClelland membahas tiga jenis kebutuhan saja, yaitu:
1) n‑Ach (need for achievement), yaitu kebutuhan individu akan prestasi;
2) n‑Aff (need for affiliation), yaitu kebutuhan individu akan afiliasi (pertemanan);
3) n‑Pow (need for power), yaitu kebutuhan individu akan kekuasaan.
Mereka yang mempunyai n‑Ach (need of achievement) tinggi lebih senang menetapkan sendiri tujuan hasil kerja yang akan dicapai, dengan mengukur batas kemampuannya sendiri, membutuhkan umpan balik yang cepat terlihat, kerja yang efisien serta bertanggung‑jawab terhadap pemecahan masalah yang ada.
Adapun beberapa teori tentang motivasi yang membuat orang merasa puas dan tidak puas:
Teori Hezberg (teori dua faktor tentang motivasi), yaitu:
a. Faktor yang membuat orang merasa tidak puas (dissatisfiers-factor);
Serangkaian kondisi ekstrinsik, terkondisi oleh faktor eksternal, yaitu kondisi pekerjaan yang diharapkan, yang apabila kondisi ini tidak tersedia membuat orang merasa tidak puas, tapi bila kondisi ini tersedia tidak akan memotivasi orang untuk bekerja lebih baik. Kondisi yang dianggap “seharusnya tersedia” seperti ini disebut juga faktor‑kesehatan (hygiene‑factors), karena faktor tersebut merupakan persyaratan minimum untuk terbebas dari rasa tidak puas, seperti: upah minimum, rasa aman dalam bekerja, suasana kerja yang menyenangkan, status yang jelas, prosedur yang jelas, mutu pengawasan tehnis yang kontinyu, suasana hubungan antar manusia yang menyenangkan.
b. Faktor yang membuat orang merasa puas (satisfiers‑ factor).
Serangkaian kondisi intrinsik, terkondisi oleh faktor internal seseorang, yaitu suatu kondisi pekerjaan, yang apabila tersedia akan mendorong motivasi kerja, dan selanjutnya akan lebih meningkatkan produktivitas kerja, tapi apabila tidak tersedia, tidak akan menimbulkan rasa ketidak-puasan yang berlebihan atau sampai merusak situasi kerja, seperti: kesempatan untuk mencapai prestasi kerja yang terbaik (achievement), pengakuan atas prestasi yang dicapai (recognition), pemberian tanggung‑jawab penuh atas tugas yang diberikan (responsibility), kesempatan untuk terus mencapai kemajuan dalam pekerjaan (advancement), kesempatan untuk terus berkembang dalam karier (growth), kesesuaian jenis pekerjaan dengan kemampuan yang dimiliki (work).
Skema dua faktor motivasi yang dikemukakan Herzberg, serta diagram persentase pengaruh faktor hygiene dan motivator terhadap derajat kepuasan dan motivasi individu.
1. Prof. Dr. Astrid S. Susanto-Sunarto, 1995, Globalisasi dan komunikasi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
2. R. Wayne Pace, Don F. Faulos, 2002, Komunikasi Organisasi: Strategi meningkatkan kinerja perusahaan (editor Deddy Mulyana, MA, Ph.D.), PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar