"Selain peresmian gedung pertemuan KH Yusuf Hasyim dan aula H Bachir Ahmad, kami juga melakukan renungan Hari Pahlawan," katanya.
Ia mengemukakan para tokoh lintas agama yang hadir pada kegiatan terszebut adalah Romo Benny Susetyo Pr, mantan Ketua Umum DPP PAN Sutrisno Bachir, Rizal Ramli, dan Adhie Massardi.
Selain itu juga hadir tokoh Agama Kristen seperti Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr MD Situmorang, Andreas Yuwangi dari Persatuan Gereja Indonesia (PGI), dan Uskup Surabaya Mgr Sutikno.
"Sebenarnya kami juga mengundang dari unsur Agama Hindu dan Budha, namun tidak bisa hadir," katanya.
Ia mengatakan refleksi kepahlawanan itu pertama kali disampaikan oleh Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr MD Situmorang. Menurut dia pahlawan adalah orang yang mencurahkan tenaganya secara ikhlas untuk kemajuan masyarakatnya.
Ia juga mengatakan nilai kepahlawanan itu sesungguhnya mengemban nilai kemerdekaan untuk bangsa, bukan untuk kelompok ataupun golongan. Hal senada juga dikatakan Andreas Yuwangi dari Persatuan Gereja Indonesia (PGI).
"Untuk konteks sekarang ini banyak muncul pahlawan kesiangan dan khusus untuk Gus Dur, meski belum mendapatkan gelar dari pemerintah, namun bagi saya beliau tetap seorang pahlawan," katanya.
Sementara itu, menurut Rizal Ramli, meski Gus Dur belum mendapatkan anugerah pahlawan, namun secara informal mantan Presiden ke-4 itu sudah mendapatkannya dari masyarakat. Hal itu terbukti dengan membanjirnya pengunjung yang berziarah ke makam Gus Dur.
"Sejak meninggal hingga saat ini makam Gus Dur selalu ramai dikunjungi oleh pezaiarah dan itu merupakan bukti bahwa Gus Dur sudah diakui sebagai pahlawan oleh bangsa Indonesia," katanya.
Demikian halnya dengan Sutrisno Bachir yang memiliki pandangan jika Gus Dur merupakan tokoh yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. Hingga saat ini, katanya, belum ada figur yang mampu menggantikan sosok Gus Dur.(Ant/ICH)
0 komentar:
Posting Komentar