Ciliwung (poskota.co.id)
Setahun berlalu aktivitas pembersihan Sungai Ciliwung, Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) menggelar peringatan di tepian sungai sebagai bentuk mengkampanyekan kebersihan sungai yang kerap menjadi sumber banjir itu.
“Ciliwung milik kita semua. Warga masyarakat harus mulai bertindak. Pemerintah pun harus mengambil perannya. Kondisi Ciliwung akan semakin buruk jika kita hanya tinggal diam dan menunggu!” pungkas Hapsoro, Koordinator Komunitas Peduli Ciliwung, dalam rilisnya, Minggu (14/3).
Dalam acara ini KPC mengajak berbagai kalangan masyarakat, terutama warga Bogor untuk hadir dan memeriahkannya. Acara dimulai dengan lomba menggambar dan mewarnai tingkat sekolah dasar se-Bogor. Pada saat yang sama KPC mengajak para undangan dan warga Bogor untuk bersama-sama melakukan pemungutan sampah anorganik di Sungai Ciliwung.
Selama setahun ini, KPC telah melakukan 48 kali aksi mulung di Sungai Ciliwung di Bogor. Tumpukan sampah sungai Ciliwung di Bogor ternyata tidak kalah dengan di daerah hilirnya. Sungai Ciliwung telah menjadi tempat sampah raksasa sejak dari wilayah hulu dan tengahnya di Bogor. Aksi mulung KPC selama setahun telah membuktikan hal ini.
Namun demikian penanganan masalah ini seringkali dibayangkan sebagai upaya yang pelik dan tidak mudah. Hal ini telah menjadi hambatan psikologis bagi upaya penyelamatan sungai ini. Dibutuhkan adanya tindakan nyata yang jelas dari berbagai pihak. KPC telah memulainya dengan hanya 2-3 jam setiap minggunya, setidaknya KPC telah berhasil mengumpulkan puluhan ribu karung sampah yang beratnya hampir setara dengan ratusan ton sampah anorganik dari Sungai Ciliwung.
“Kepedulian pada Sungai Ciliwung seharusnya menjadi kepedulian lintas usia, lintas budaya, agama dan profesi. Kami ingin mengajak semua orang untuk peduli. Itulah yang mendasari digelarnya acara ini," tutur Ketua Panitia Peringatan Setahun KPC, Sutrisno.
0 komentar:
Posting Komentar