RSS

Menembus Semesta Kebenaran

Menembus Semesta Kebenaran
PELUKIS Tri Aru Wiratno berupaya menembus semesta kebenaran melalui pemeran tunggal lukisan yang digelar di Galeri Cipta III Taman Ismail Marzuki (TIM).

Bagi Tri Aru Wiratno,keindahan alam semesta merupakan keindahan yang menjadi sebuah realitas sosial kehidupan yang ada. Keindahan itu merupakan sebuah kebenaran bagi manusia untuk mencapai keyakinan hidup yang hakiki.Keindahan adalah manifestasi dari nilai hakiki dari alam semesta,dari representasi Allah Sang Pencipta.

Namun,dalam perkembangannya,keindahan itu menjadi sebuah realitas yang terdefinisikan dan terpilahkan dalam sebuah batasan yang hanya melihat keindahan dari sebuah pandangan tertentu.Melalui pameran lukisan bertajukMenembus Semestayang menampilkan sejumlah karyanya,pelukis asal Tangerang ini mencoba membalikkan realitas keindahan yang terdefinisikan.

Karya lukisan Menembus Semestaseolah mencoba menggambarkan bahwa keindahan itu tak perlu dilihat dari pendekatan apapun. Keindahan tetaplah keindahan.Biarkan dia menjadi nilai tersendiri dari sudut pandang orang yang melihatnya. ”Pandangan itu membuat keindahan karya seni itu menjadi sebuah kesenjangan di dalam kehidupan masyarakat,karena keindahan seni sudah terpolarisasi di dalam kehidupan sosial masyarakat,”ujar Tri Aru Wiratno.

Pameran tunggal lukisan Menembus Semestamemang menembus batas-batas keindahan yang terdefinisikan.Tri Aru Wiratno memamerkan puluhan lukisan yang semuanya dibalut gambar dedaunan yang menghijau.Lukisan-lukisan Tri Aru Wiratno memang terkesan sederhana dengan goresan kuas yang tegas.

Bedanya,Tri Aru Wiratno piawai menabrakkan warna-warni cat dalam kanvas hingga membuat kekontrasan yang jelas namun indah.Pameran yang digelar di Galeri Cipta III,6–12 Maret 2010,menyodorkan keindahan semesta lewat coretan Wiratno. Begitu memasuki gerbang ruang pamer,pengunjung langsung disodori dua daun pintu yang tertempel di dinding.

Tri Aru Wiratno mengecat daun pintu semesta 1 dan 2 itu sedemikian rupa,menjadi wujud coretan-coretan Surealisme. Pameran tunggal lukisan Menembus Semestamemang tidak hanya memamerkan karya lukis Tri Aru Wiratno.Pelukis ini juga menyelipkan seni instalasi yang ia tempatkan di tengah ruang pamer. Sekali lagi,Tri Aru Wiratno memboyong batang pohon lengkap dengan hijau dedaunan yang ia gantung di antara serakan sisa-sisa reruntuhan bahan bangunan,seng,dan bebatuan.

Daun nampaknya menjadi semacam simbol yang diusung Tri Aru Wiratno.Bermacam daun disajikan lewat objek yang dipamerkan.Biru Daun,Langit Daun,Ada Daun,Diantara Semesta,Semesta Daun,Daun Perahumerupakan beberapa lukisan yang mengusung daun sebagai objek dasar lukisan ini. Langit Daun merupakan lukisan Wiratno yang dilukis dengan coretan-coretan bergaris tegas.

Gunung yang menjulang ia lukis menjadi,seperti segi tiga,lalu awan berwarna kuning dan tiga daun yang terbang ditiup angin menghasilkan warna-warni yang beda di setiap objeknya. Perbedaan warna yang kemudian dipadu dengan warna lain ini menjadi lebih indah.

Mungkin itu pula yang jadi pandangan Tri Aru Wiratno bahwa kehidupan sosial masyarakat,keindahan sosial itu merangkai kehidupan realitas sosial yang lebih baik.tentu lewat rangkaian-rangkaian yang menyatu padu. ”Karena keindahan seni itu merupakan keterkaitan dengan sebuah bentuk dan warna sosial lainnya,sehingga menjadi sebuah realitas keindahan seni di dalam masyarakat,”tandasnya.(sofian dwi)